MAKALAH
PENGUKURAN
DAN PENILAIN PENDIDIKAN
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen
Pengampu : Drs Waluyo
Disusun Oleh :
Nama : Abu Hanif
NIM : K1514001
PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam kehidupan bermasarakat.
Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Surakarta, 03 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Cover…………………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar………………………………………………………..………….….ii
Daftar
isi……………………………………………………………..………….…..iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………..………...1
A.
Latar Belakang………………………………………………………..…….....1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………..……....2
C.
Tujuan Masalah…………………………………………………….……….....2
BAB II ISI………………………………………………………………………......3
A.
Pengertian Pengukuran
danpenilaian.………………….....……………….....3
a.
Pengertian Pengukuran..............................................................................3
1.
Pengertian pengukuran
secara umum............................................3
2.
Pengertian pengukuran
dalam pendidikan....................................3
3.
Pengertian pengukuran
menurut para ahli.....................................4
b.
Pengertian
penilaian..................................................................................6
1.
pengertian penilaian
secara umum................................................6
2.
pengertian penilaian
menurut para ahli.........................................6
3.
pengertian penilaian
dalam pendidikan........................................7
B. Hubungan Penilaian dengan
Pengukuran…………………………………….8
C. Tujuan Fungsi dan Makna Pengukuran dan
Penilaian ....................................
9
BAB
III PENUTUP...............................................................................................10
A.
Kesimpulan.....................................................................................................10
B.
Penutup...........................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa
disadari sebenarnya kita sering membuat suatu kegiatan yang selalu menggunakan
prinsip mengukur dan menilai. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat
arti kata pengukuran, dan penilaian bahkan masih banyak orang yang lebih
cenderung mengartikan kedua kata tersebut dengan suatu pengertian yang sama.
Penilaian
merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat
ini.Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang
diperoleh siswa.Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan
tidak biasa. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang
kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru
merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang
baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Pengukuran
dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes. Hal ini dikarenakan salah
satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang telah dicapai siswa
adalah dengan tes. Selain dengan tes, terkadang juga dipergunakan nontes.Jika
tes dapat memberikan informasi tentang karakteristik kognitif dan psikomotor,
maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik afektif obyek.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengukuran dan
Penilaian?
2. Bagaimana hubungan antara Pengukuran
dan Penilaian?
3. Apa Tujuan Manfaat dan Makna dari Pengukuran dan
Penilaian?
C.
Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian dari
Pengukuran dan Penilaian.
2. Mendiskripsikan hubungan Pengukuran
dan Penilaian.
3. Menjelaskan Tujuan, Manfaatdan Makna dari Pengukuran dan
Penilaian.
BAB II
ISI
A. Pengertian Pengukurandan
Penilaian
1.
Pengertian
Pengukuran
a.
Pengertian
pengukuran secara umum
Pengukuran adalah proses pemberian
angka-angka atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan
atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau
misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris
untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa
saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka
katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh,
mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki
dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2)
menurut suatu aturan atau formula tertentu.
b. Pengertian Pengukuran dalam Pendidikan
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan
performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut
dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah etal.1996).
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengukuran
merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan
formulasi yang jelas.Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara
umum oleh para ahli (Zainul & Nasution, 2001).Dengan demikian, pengukuran
dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta
didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan
tetapi karakteristik atau atributnya.
c.
Pengertian
pengukuran Menurut Para Ahli
a) Robert
L. Ebel dan David A. Frisbie (1986) merunuskan pengkuran
sebagai “Measurment is a process of assigning numbers to the individual numbers
of a set of objects or person for the purpose of indicating differences among
them in the degree to which they posscess the characteristic being measured.
b) Gilbert
Sax (1980) menyatakan “measurement: The assignment of numbers
to attributes of characteristics of person, evenrs, or object according to
explicit formulations or rules”.
c) Menurut
Akmad Sudrajat pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di
mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
d) Menurut
Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan
menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
e) Menurut
Suharsimi Arikunto pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan
suatu ukuran.
f)
Menurut Pflanzagl’s
pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk
mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu produk atau kejadian dengan
ketentuan tertentu.
g)
Menurut Nunnally & Bernstein,
1994 Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian
angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau
yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur.
h)
Menurut Mardapi 2004: 14 Pengukuran
pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara
sistematis.
i)
Menurut Lien Pengukuran
adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif
untuk keperluan analisis.
j)
Menurut Budi Hatoro
Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat
kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
k)
Menurut Akmad Sudrajat
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh
deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah
mencapai karakteristik tertentu.
l)
Menurut Arikunto Suharsimi
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran.
m) Menurut
Pflanzagl’s Pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti
angka-angka tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiris dari suatu
produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.
2.
Pengertian Penilaian
a.
Pengertian Penilaian secara umum
Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan
untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat
kualitatif.
b.
Pengertian Penilaian dalam Pendidikan
Penilaian (assessment) adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata)
dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Penilaian hasil belajar pada
dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.Pengajar harus mengetahui sejauh mana
pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau
sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat
dicapai.Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
Penilaian
adalah kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik-buruk, efektif-tidak
efektif, berhasil-tidak berhasil, dan semacamnya sesuai dengan kriteria atau
tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Pengertian
Penilaian Menurut para ahli
a) Menurut
Angelo (1991: 17) Classroom Assessment is a simple method faculty can use
to collect feedback, early and often, on how well their students are learning
what they are being taught. (Penilaian Kelas adalah suatu metode yang sederhana
dapat menggunakan fakultas (sekolah) untuk mengumpulkan umpan balik, awal dan
setelahnya, pada seberapa baik para siswa mereka belajar apa yang mereka
ajarkan.)
b) Menurut
Suharsimi yang dikutip oleh Sridadi(2007) penilaian adalah suatu usaha yang
dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk
→bersifat kualitatif.
c) Menurut
Depag yang dikutip Sridadi (2007) penilaian adalah suatu usaha untuk
mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar
mengajar yang ditetapkan sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan
langkah selanjutnya.
d) Menurut
Rusli Lutan (2000:9) assessment termasuk pelaksanaan tes dan evaluasi.
Asessment bertujuan untuk menyediakan informasi yang selanjutkan digunakan
untuk keperluan informasi.
e) Menurut
Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian adalah suatu proses
untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
f) Menurut
Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
g) Menurut
Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah
keputusan tentang nilai.
h) Menurut
Akhmat Susrajat penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa
hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata)
dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Secara khusus, dalam konteks
pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan
balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui
penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses
pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan
tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang
diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.
B.
Hubungan pengukuran dengan pendidikan
Istilah
“pengukuran” berarti kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Sehingga
istilah mengukur dapat diartikan membandingkan sesuatu dengan ukuran
tertentu (Sudijono, 2011). Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pengukuran
lebih bersifat kuantitaif.
Istilah
“penilaian” berarti menilai sesuatu.Sedangkan menilai memiliki arti mengambil
keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran
baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya (Sudijono,
2011).Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilain bersifat kualitatif.
Pengukuran
dan penilaian juga merupakan dua proses yang bekesinambungan. Pengukuran
dilaksanakan terlebih dahulu yang menhasilkan skor dan dari hasil pengukuran
kita dapat melaksanakan penilaian.
C. Tujuan Fungsi dan MaknaPengukuran
dan Penilaian
1.
Tujuan Pengukuran
Pengukuran dalam
bidang pendidikan pada
mempunyai peranan yang sangat penting.Penentuan ini dapat digunakan untuk
menentukan tingkat, membebaskan peserta dari suatu kesatuan pelajaran,
menaikkan peserta dari suatu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan
umpan balik untuk memperbaiki unjuk kerja, menempatkan individu-individu ke
dalam kelompok-kelompok tertentu atau menentukan suatu bentuk latihan yang
khusus. Pada pokoknya, penentuan status mencakup semua tujuan-tujuan lain pada
pengukuran dan evaluasi.
Berikut ini diuraikan tujuan tujuan pengukuran
sebagaimana tersebut di atas:
a.
Pengelompokkan.
Salah
satu tujuan pengukuran adalah untuk pengelompokan.Pengelompokkan ini
berdasarkan tingkat keterampilan, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan,
minat. Sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran, guru dapat menempatkan
siswanya ke dalam kelompok-kelompok tertentu, sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Siswa dengan kemampuan yang tinggi tidak harus dipaksa bertahan
dengan teman sekelompoknya yang berkemampuan kurang.Demikian juga
sebaliknya.Dengan dilakukannya pengukuran dan evaluasi, siswa dapat
dikelompokkan pada kelompok yang tepat.
Jika
siswa ditempatkan pada kelompok yang setara dengan tingkat keterampilannya,
guru dapat menyusun program pelajaran secara individual. Keuntungan lain yang
diperoleh dari pengelompokkan ini adalah siswa dapat berani, lebih lancar,
lebih aktif ketika berlatih, karena mereka bersaing dengan siswa lain yang
berkemampuan setara. Dengan kata lain, tujuan penempatan siswa ke dalam
kelompok yang setara adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.
b.
Penilaian
Tujuan
utama penilaian adalah memberi informasi tentang kemajuan yang dicapai dalam
proses pembelajaran yang dikerjakan dan posisi siswa di dalam kelompoknya.
Dengan mempertimbangkan seluruh faktor, penilaian harus dilakukan secara
objektif sehingga dapat mencerminkan kemajuan yang diperoleh, dan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
c. Motivasi
Motivasi
merupakan kekuatan yang memandu seseorang untuk mencapai hasil yang tertinggi.
Apabila dilaksanakan secara tepat, evaluasi dapat merupakan proses memotivasi
yang positif. Demikian pula sebaliknya, bila dilakukan secara sembarangan
evaluasi dapat mengurangi motivasi.
Motivasi
yang terbesar adalah keberhasilan.Agar siswa tetap memiliki motivasi, mereka
harus mengetahui bahwa dirinya berkembang kemampuannya. Tes-tes keterampilan
olahraga memungkinkan siswa untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri sebagai
cara untuk mengukur kemajuannya.
d. Penelitian.
Penelitian
adalah penyelidikan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan.Mutu data yang dikumpulkan bergantung pada ketelitian dan ketepatan
alat ukur, teknik pengukuran, dan kelayakan tes.
Dengan
menggunakan tes yang mengukur unjuk kerja fisik dalam penelitian, diharapkan
dapat membantu guru/pelatih dalam menyusun program pelatihan yang tepat,
membantu memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran, dan memperbaiki
program latihan yang telah dijalankan. Dengan demikian,, penelitian dapat dianggap
sebagai sarana. Informasi data yang dikumpulkan untuk tujuan-tujuan penelitian
harus dievaluasi keberartiannya.Jadi, tujuan penting pengukuran dan evaluasi
adalah menyediakan sarana-sarana yang diperlukan untuk mengadakan penelitian.
2. Tujuan, Fungsi dan Makna
Penilaian
a.
Tujuan
dari penilaian adalah sebagai berikut:
1). Selektif
Artinya
adalah penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk
dalam kategori tertentu dan yang tidak.Peserta didik yang boleh masuk sekolah
tertentu atau yang tidak boleh.Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan
seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.
2). Diagnostik
Artinya
adalah dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosa kepada siswa
tentang kebaikan dan kelemahannya.
3). Sebagai penempatan ( Placement )
Artinya
sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada pada
kelompok yang sama dalam belajar.
4). Sebagai pengukur keberhasilan
Artinya
untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
b.Sedangkan fungsi
penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b.
Sebagai umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c.
Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d.
Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
Penilaian
pendidikan berfungsi sebagai:
1)
Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional
2)
Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar
3)
Selektif
4)
Diagnostik
c.
Tujuan Penilaian dalam Pendidikan
Penilaian
memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk
grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan,
diagnosis, dan prediksi.
1) Sebagai
grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil
kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan
menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang
lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan
anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma
(norm-referenced assessment).
2) Sebagai
alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang
masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh masuk
sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk
menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.
3) Untuk
menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi.
4) Sebagai
bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik
dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian
maupun untuk penjurusan.
5) Sebagai
alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami
peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan
membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau pengayaan.
6) Sebagai
alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya
atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat
skolastik atau tes potensi akademik.
d.Makna Penilaian Pendidikan
1)
Bagi Siswa
a)
Memuaskan
Jika
siswa memperoleh hasil yang memuaskan maka siswa akan termotivasi untuk belajar
lebih giat agar mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi.
b)
Tidak memuaskan
Jika
siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh maka siswa akan termotivasi untuk
belajar lebih giat lagi.
2)
Bagi Guru
a)
Guru dapat mengetahui siswa mana yang berhasil menguasai materi dan siswa mana
yang belum berhasil menguasai materi.
b)
Guru dapat mengetahui apakah materi yang diberikan dapat diterima oleh siswa
sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu
diadakan perubahan.
c)
Guru dapat mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.
3)
Bagi Sekolah
a)
Dengan penilaian selain guru dapat mengetahui hasil belajar siswa maka dapat
diketahui pula kondisi belajar yang diciptakan sudah sesuai harapan atau belum.
Karena hasil belajar merupakan cerminan kualitas sekolah.
b)
Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah sebagai
bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pengukuran
adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif dan yang dimaksud
dari Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu
berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif
2. Pengukuran
dan Penilalian memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahakan.
3. Pengukuran
dan Penilaian Memiliki Banyak Fungsi, Manfaat dan Makna baik Bagi Siswa,Guru
dan, Sekolah
B.
Saran
Untuk
meningkatkat kualitas pendidikan sebaiknya sistem penilaian yang baik dan tidak
biasa. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang
kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru
merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang
baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://definisipengertian.com/2014/pengertian-definisi-tes-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 04 Desember 2014
http://ratih612.wordpress.com/2014/12/04/definisi-evaluasi-pendidikan-penilaian-assesment-pengukuran-dan-tes-dalam-pendidikan/ diakses pada tanggal 04 Desember 2014
http://yogabudibhakti.wordpress.com/2014/12/04/pengertian-tes-penilaian-pengukuran-dan-evaluasi/
diakses pada tanggal 04 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar