Sabtu, 20 Desember 2014

MAKALAH PENGUKURAN DAN PENILAIAN



MAKALAH
PENGUKURAN DAN PENILAIN PENDIDIKAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs Waluyo



                                                             Disusun Oleh :
Nama  :    Abu Hanif                             
NIM   :     K1514001


PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam kehidupan bermasarakat.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Surakarta, 03 Desember 2014

Penyusun


DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………..………….….ii
Daftar isi……………………………………………………………..………….…..iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..………...1
A. Latar Belakang………………………………………………………..…….....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..……....2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………….……….....2

BAB II ISI………………………………………………………………………......3
A.    Pengertian Pengukuran danpenilaian.………………….....……………….....3
a.       Pengertian Pengukuran..............................................................................3
1.      Pengertian pengukuran secara umum............................................3
2.      Pengertian pengukuran dalam pendidikan....................................3
3.      Pengertian pengukuran menurut para ahli.....................................4

b.      Pengertian penilaian..................................................................................6
1.      pengertian penilaian secara umum................................................6
2.      pengertian penilaian menurut para ahli.........................................6
3.      pengertian penilaian dalam pendidikan........................................7
B. Hubungan Penilaian dengan Pengukuran…………………………………….8
C. Tujuan Fungsi dan Makna Pengukuran dan Penilaian .................................... 9




BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Penutup...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering membuat suatu kegiatan yang selalu menggunakan prinsip mengukur dan menilai. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti kata pengukuran, dan penilaian bahkan masih banyak orang yang lebih cenderung mengartikan kedua kata tersebut dengan suatu pengertian yang sama.
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini.Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa.Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak biasa. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes. Hal ini dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan tes. Selain dengan tes, terkadang juga dipergunakan nontes.Jika tes dapat memberikan informasi tentang karakteristik kognitif dan psikomotor, maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik afektif obyek.


B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Pengukuran dan Penilaian?
2.      Bagaimana hubungan antara Pengukuran dan Penilaian?
3.      Apa Tujuan Manfaat dan Makna dari Pengukuran dan Penilaian?
C. Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan Pengertian dari Pengukuran dan Penilaian.
2.      Mendiskripsikan hubungan Pengukuran dan Penilaian.
3.      Menjelaskan Tujuan, Manfaatdan Makna dari Pengukuran dan Penilaian.














BAB II
ISI
A. Pengertian Pengukurandan Penilaian
1.      Pengertian Pengukuran
a.    Pengertian pengukuran secara umum
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali melakukan pengukuran.
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran (Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
b.   Pengertian Pengukuran dalam Pendidikan
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah etal.1996). Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli (Zainul & Nasution, 2001).Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.
c.       Pengertian pengukuran Menurut Para Ahli
a)       Robert L. Ebel dan David A. Frisbie (1986) merunuskan pengkuran sebagai “Measurment is a process of assigning numbers to the individual numbers of a set of objects or person for the purpose of indicating differences among them in the degree to which they posscess the characteristic being measured.
b)       Gilbert Sax (1980) menyatakan “measurement: The assignment of numbers to attributes of characteristics of person, evenrs, or object according to explicit formulations or rules”.
c)       Menurut Akmad Sudrajat pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
d)       Menurut Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
e)       Menurut Suharsimi Arikunto pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran.
f)        Menurut Pflanzagl’s pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.
g)          Menurut Nunnally & Bernstein, 1994 Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur.
h)         Menurut Mardapi 2004: 14 Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis.
i)           Menurut Lien Pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis.
j)           Menurut Budi Hatoro Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
k)         Menurut Akmad Sudrajat Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
l)           Menurut Arikunto Suharsimi Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran.
m)       Menurut Pflanzagl’s Pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiris dari suatu produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.
2.      Pengertian Penilaian
a. Pengertian Penilaian secara umum
Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif.


b. Pengertian Penilaian dalam Pendidikan
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
Penilaian adalah kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti baik-buruk, efektif-tidak efektif, berhasil-tidak berhasil, dan semacamnya sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Pengertian Penilaian Menurut para ahli
a)      Menurut Angelo (1991: 17) Classroom Assessment is a simple method faculty can use to collect feedback, early and often, on how well their students are learning what they are being taught. (Penilaian Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat menggunakan fakultas (sekolah) untuk mengumpulkan umpan balik, awal dan setelahnya, pada seberapa baik para siswa mereka belajar apa yang mereka ajarkan.)
b)     Menurut Suharsimi yang dikutip oleh Sridadi(2007) penilaian adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk →bersifat kualitatif.
c)      Menurut Depag yang dikutip Sridadi (2007) penilaian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya.
d)     Menurut Rusli Lutan (2000:9) assessment termasuk pelaksanaan tes dan evaluasi. Asessment bertujuan untuk menyediakan informasi yang selanjutkan digunakan untuk keperluan informasi.
e)      Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
f)       Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
g)      Menurut Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai.
h)     Menurut Akhmat Susrajat penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.
B. Hubungan pengukuran dengan pendidikan
Istilah “pengukuran” berarti kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Sehingga istilah mengukur dapat diartikan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu  (Sudijono, 2011). Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pengukuran lebih bersifat kuantitaif.

Istilah “penilaian” berarti menilai sesuatu.Sedangkan menilai memiliki arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya (Sudijono, 2011).Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilain bersifat kualitatif.

Pengukuran dan penilaian juga merupakan dua proses yang bekesinambungan. Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu yang menhasilkan skor dan dari hasil pengukuran kita dapat melaksanakan penilaian.






C. Tujuan Fungsi dan MaknaPengukuran dan Penilaian
1. Tujuan Pengukuran
Pengukuran dalam bidang pendidikan pada mempunyai peranan yang sangat penting.Penentuan ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat, membebaskan peserta dari suatu kesatuan pelajaran, menaikkan peserta dari suatu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan umpan balik untuk memperbaiki unjuk kerja, menempatkan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok tertentu atau menentukan suatu bentuk latihan yang khusus. Pada pokoknya, penentuan status mencakup semua tujuan-tujuan lain pada pengukuran dan evaluasi.
Berikut ini diuraikan tujuan tujuan pengukuran sebagaimana tersebut di atas:
a. Pengelompokkan.
Salah satu tujuan pengukuran adalah untuk pengelompokan.Pengelompokkan ini berdasarkan tingkat keterampilan, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, minat. Sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran, guru dapat menempatkan siswanya ke dalam kelompok-kelompok tertentu, sesuai dengan tingkat kemampuannya. Siswa dengan kemampuan yang tinggi tidak harus dipaksa bertahan dengan teman sekelompoknya yang berkemampuan kurang.Demikian juga sebaliknya.Dengan dilakukannya pengukuran dan evaluasi, siswa dapat dikelompokkan pada kelompok yang tepat.

Jika siswa ditempatkan pada kelompok yang setara dengan tingkat keterampilannya, guru dapat menyusun program pelajaran secara individual. Keuntungan lain yang diperoleh dari pengelompokkan ini adalah siswa dapat berani, lebih lancar, lebih aktif ketika berlatih, karena mereka bersaing dengan siswa lain yang berkemampuan setara. Dengan kata lain, tujuan penempatan siswa ke dalam kelompok yang setara adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.

b. Penilaian
Tujuan utama penilaian adalah memberi informasi tentang kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran yang dikerjakan dan posisi siswa di dalam kelompoknya. Dengan mempertimbangkan seluruh faktor, penilaian harus dilakukan secara objektif sehingga dapat mencerminkan kemajuan yang diperoleh, dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

c. Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang memandu seseorang untuk mencapai hasil yang tertinggi. Apabila dilaksanakan secara tepat, evaluasi dapat merupakan proses memotivasi yang positif. Demikian pula sebaliknya, bila dilakukan secara sembarangan evaluasi dapat mengurangi motivasi.
Motivasi yang terbesar adalah keberhasilan.Agar siswa tetap memiliki motivasi, mereka harus mengetahui bahwa dirinya berkembang kemampuannya. Tes-tes keterampilan olahraga memungkinkan siswa untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri sebagai cara untuk mengukur kemajuannya.

d. Penelitian.
Penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.Mutu data yang dikumpulkan bergantung pada ketelitian dan ketepatan alat ukur, teknik pengukuran, dan kelayakan tes.
Dengan menggunakan tes yang mengukur unjuk kerja fisik dalam penelitian, diharapkan dapat membantu guru/pelatih dalam menyusun program pelatihan yang tepat, membantu memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran, dan memperbaiki program latihan yang telah dijalankan. Dengan demikian,, penelitian dapat dianggap sebagai sarana. Informasi data yang dikumpulkan untuk tujuan-tujuan penelitian harus dievaluasi keberartiannya.Jadi, tujuan penting pengukuran dan evaluasi adalah menyediakan sarana-sarana yang diperlukan untuk mengadakan penelitian.
2. Tujuan, Fungsi dan Makna Penilaian
a.    Tujuan dari penilaian adalah sebagai berikut:
1). Selektif
Artinya adalah penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak.Peserta didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh.Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.

2). Diagnostik
Artinya adalah dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosa kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.

3). Sebagai penempatan ( Placement )
Artinya sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada pada kelompok yang sama dalam belajar.

4). Sebagai pengukur keberhasilan
Artinya untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.

b.Sedangkan fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b. Sebagai umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.

Penilaian pendidikan berfungsi sebagai:
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar
3) Selektif
4) Diagnostik

c.  Tujuan Penilaian dalam Pendidikan
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.
1)      Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm-referenced assessment).
2)      Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.
3)      Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi.
4)      Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5)      Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau pengayaan.
6)      Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.

d.Makna Penilaian Pendidikan
1) Bagi Siswa
a) Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan maka siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat agar mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi.
b) Tidak memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh maka siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.

2) Bagi Guru
a) Guru dapat mengetahui siswa mana yang berhasil menguasai materi dan siswa mana yang belum berhasil menguasai materi.
b) Guru dapat mengetahui apakah materi yang diberikan dapat diterima oleh siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
c) Guru dapat mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.

3) Bagi Sekolah
a) Dengan penilaian selain guru dapat mengetahui hasil belajar siswa maka dapat diketahui pula kondisi belajar yang diciptakan sudah sesuai harapan atau belum. Karena hasil belajar merupakan cerminan kualitas sekolah.
b) Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa yang akan datang.

















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.      Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu  dan bersifat kuantitatif dan yang dimaksud dari Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif
2.      Pengukuran dan Penilalian memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahakan.
3.      Pengukuran dan Penilaian Memiliki Banyak Fungsi, Manfaat dan Makna baik Bagi Siswa,Guru dan, Sekolah
B. Saran
Untuk meningkatkat kualitas pendidikan sebaiknya sistem penilaian yang baik dan tidak biasa. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.







DAFTAR PUSTAKA


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar